Bicara tentang pendakian gunung ada beberapa gunung di
Indonesia yang sangat bagus pemandangannya terlebih gunung yang ada di
Indonesia hutannya masih dilindungi oleh pemerintah atau dapat disebut hutan
lindung. Di Jawa barat sendiri terdpat gunung yang sering digemari oleh para
pendaki di Indonesia, antaranya gunung ciremai. Gunung ciremai memili
ketinggian 3078mdpl menjadikannya gunung tertinggi di Jawa Barat. Gunung
ciremai teletak di wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten
Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Biaya untuk mendaki gunung ciremai tergolong
murah yaitu 50ribu per orang, biaya tersebut dialokasikan untuk kepntingan
perhutani dan perawatan gunung ciremai. Dari biaya tersebut pendaki mendapatkan
sertifikat dan prasamanan ketika turun gunung. Bagi para pendaki diharapkan
untuk berhati-hati ketika akan melaksakan pendakian di gunung ciremai sebab
gunung ini memiliki banyak misteri yang sulit di pecahkan oleh nalar manusia.
Mental dan fisik terlebih dahulu diperkuat agar pendakian berjalan dengan
selamat.
Sembelum memulai pendakian wajib melaksakan
latihan fisik, yaitu berolah raga terlebih dahulu sebelum melaksanakan
pendakian. Biasanya pendakian memakan waktu selama 8jam sampai ke puncak dengan
normal, namun pendaki seringkali memilih untuk memilih tempat camp agar dapat
beristirahat untuk memulihkan kembali stamina mereka. Pendakian dapat dilakukan
siang hari maupun malam hari. Selain mental dan fisik, logistik harus terpenuhi
dengan baik, logistik berisi makanan, minuman, dan obat-obatan. Bawalah
logistik yang cukup untuk dapat bertahan dalam perjalanan agar perjalanan
pendakian dapat berjalan dengan selamat.
Kali ini
saya akan menceritakan pengalaman saya ketika memulai pendakian menuju puncak
ciremai yang memiliki ketinggian 3078mdpl. Saya berangkat dengan kendaraan
bermotor dari tasikmalaya menuju kungingan. Jumlaah anggota yang ikut dalam
perjalanan ini ada sepuluh orang diantaranya dua perempuan dan delapan
laki-laki. Sesampainya di kuningan kami di persilahkan istirahat oleh kerabat
kami dirumahnya. Segala sesuatu kami siapkan dari mualai logistik, perlengkapan
kelompok seperti: kompor mini, gas mini, nesting, gelas, tenda (dum), dll.
Fisik dan mental kami pun sudah disiapkan untuk memulai pendakian yang tergolong
menegangkan ini sebab saya disini membawa orang yang benar-benar baru melakukan
pendakian. Rasa kawatir serta cemas ikut memelengkapi perasaan saya sebelum
memulai pendakian. Sebab gunung yang akan saya panjat adalah gunung tertinggi
di Jawa Barat ditambah lagi saya membawa orang yang baru pertama kali melakukan
pendakian.
Hari
pendakian telat tiba tanggal 12 mei 2018 semua perlengkapan sudah siap, delapan
kerier di bawa oleh masing-masing pembawanya. Saya membawa kerier berisi
logistik. Kami diantar oleh kerabat teman saya dengan menggunakan mobil picup
(kolbak) menuju jalur palutungan. Sebenarnya ada jalur lain untuk mendaki
gunung ciremai antara lain, linggarjati, apuy, dan palutungan, namun kami
mengambil jalur palutungan sebab jalur ini tidak terlalu sulit dibandingkan
jalur lainnya. Setelah kami sampai di desa palutungan kami mendaftarkan diri
terlebih dahulu menggunakan kartu tanda penduduk (KTP), sebenarnya bisa
menggunakan apa saja asalkan tanda pengenal tidak harus KTP. Kami melaksakan
registrasi atau pendaftaran dikenakan biaya masuk yaitu lima puluh ribu per
orang. Registrasi telah selesai pukul 10.00 WIB kini saatnya pelaksanaan
perjalan menuju puncak ciremai, sebelum berangkat melangkahkan kaki kami berdoa
bersama-sama agar selalu dalam lindungan Tuhan, agar diberi kesehatan dan
kekuatan. Setelah selesai berdoa kami melihat peta, melihat rute yang harus
kita lalui, ada sembilan pos untuk dampat sampai kepucak ciremai. Pos pertama
yang harus kamu lalui adalah pos cigowong, jarak pos pertama dari basecamp ini
dapat ditempuh dengan perjalanan dua jam normalnya. Namun memang itu hanya
sebuah peta atau petunjuk, jarak yang kami rasakan adalah empat jam perjalanan
sebab kami terlalu banyak berhenti di tengah perjalanan. Empat jam sudah kami
lalui akhirnya pukul 14.00 WIB kami menemukan pos satu yaitu cigowong.
Di pos satu terdapat mata air yang dapat kita
ambil. Karena pos satu ini paling jauh jaraknya dari pos lainnya maka kami
memutuskan untuk beristirahat selama satu jam di pos cigowong. Kami membuka
logistik berupa mie instan dan roti untuk mengisi perut kami dan menambah
energi kami. Pukul 15.00 WIB kami melanjutkan perjalanan kembali menuju pos
berikutnya yaitu pos dua yaitu kuta jarak antara pos satu dan pos dua ini
berkisar tiga puluh menit perjalanan. Trek yang kami lalui ketika menuju pos
dua tidak terlalu sulit sehingga kami dapat sampai menuju pos dua dengan tepat
waktu. Pukul 15.30 WIB kami telah sampai di pos dua kami langsung melaksanakan
sholat asar dan beristirhata sejenak. Setelah merasa cukup beristirahat kami
melajutkan perjalanan munuju pos ketiga yaitu pos paguyangan badak. Jarak dari
pos dua ketiga menempuh perjalanan selama empat puluh lima menit. Setelah pos
tiga sudah di tempuh kali ini kami menuju pos yang benar-benar menguras tenaga
yaitu pos arban. Pos ini memiliki trek yang sering menanjak sehingga kami
sebentar-sebentar beristirahat untuk melemaskan kaki. Perjalanan dari pos tiga
menuju pos empat yaitu arban membutuhkan jarak tempuh satu jam. Alhasil kami
sampai di pos arban pukul 18.00 WIB. Kami melaksanakan sholat magrib terlebih
dahulu dan beristirahat sambil menyeduh logistik yang kami bawa yaitu kopi dan
mie instan.
Langit
mulai menggelap hewan malam didalam hutan mulai bersuara tapi kami tak gentar
untuk terus berjalan menuju puncak. Perjalanan malam pun kami mulai pukul 18.40
WIB. Pos yang kami tuju adalah pos ke enam yaitu pasanggrahan. Namun apa daya
setelah ada pendaki yang turun kami di beritahukan bahwa pos pasanggrahan telah
penuh camp oleh pendaki lain. Apa boleh buat saya memutuskan untuk sampai
terlebih dahulu di pos lima yaitu tanjakan asoy. Setelah kami sampai kami
langsung mencari lokasi camp di tanjakan asoy. Kami mendirikan tiga tenda
membentuk leter U agar kami dapat membuat api unggun untuk menghangatkan badan.
Kami bermalam di pos lima. Setelah beristirahat pukul 04.00 WIB kami memulai
sumit yaitu pendakian saat gelap. Kami ingin menyaksikan golden sunrise di
puncak ciremai. Namun apa hasil, kami terlambat menuju puncak karena medan yang
begitu sulit harus kami lalui. Kami sampai puncak pukul 14.00 WIB. Perjalanan
yang sungguh melelahkan namun kami tetap bersyukur sebab kami dapat turun
dengan selamat. Meskipun banyak sekali insiden yang terjadi dalam perjalan kami
naum kami tidak dapat menceritakannya disini. Saya berpesan kepada calon
pendaki ciremai “Puncak bukan tujuanmu, kembali pulang dengan selamat adalah
tujuan kau mendaki”.
-Toufan PP-
Menuju Puncak Ciremai 3078Mdpl
Reviewed by Unknown
on
May 01, 2018
Rating:
No comments: